Like Sampai Jari Patah

Sunday 24 July 2011

Jika diberi pilihan...



jika diberi pilihan lima insan yang terpenting dalam hidup kita siapakah yang kita pilih.....? Pilihan sememangnya di atas tangan kita sendiri... cuma apa yang ingin dibicarakan di sini, fikir-fikirkanlah..

ada kebenaran kata2 dalam kisah ini:

Menjelang istirehat, sang pengajar mengajak mahasiswanya untuk melakukan suatu permainan. “Siapakah orang yang paling penting dalam kehidupan kalian ?” Pengajar pun meminta bantuan seorang mahasiswa maju ke depan kelas dan mulai melakukan permainan itu.

“Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini”

Mahasiswa perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama tetangga, teman sepejabat, saudara, orang-orang terkasih, teman sekampus dan lain-lainnya. Kemudian pengajar itu mempersilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu mahasiswi itu mencoret satu nama, nama tetangganya.
Selanjutnya pengajar itu mempersilakan lagi mahasiswinya mencoret satu nama yang tersisa dan mahasiswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama teman sekampusnya. Begitu seterusnya.

Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama. Nama orang tuanya, nama suami serta nama anaknya. Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua mahasiswa mengalihkan pandangan ke pengajar. Meneka-neka apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di pilih.

Namun di keheningan kelas sang pengajar berkata: “Coret satu lagi!”

Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil penanya dan mencoret satu nama. Nama orang tuanya.

“Silakan coret satu lagi!”

Tampak mahasiswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat penanya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis sebelumnya. Nama anaknya. Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas.

Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya:
“Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda? Orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih susuk suami sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?”

Semua mata tertuju pada mahasiswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu apa yang hendak dikatakannya. “Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”

Kehidupan itu bagaikan bawang bombay. Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis. Dan adakalanya membuat kita menangis.

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates